Dulu, ketika aku masih pekerja biasa, aku telah bersumpah kepada Tuhan. "Tidak akan mencuri uang perbendaharaan, kan ku jaga amanah hingga maut menjelang".
Bertahun-tahun janji itu ku pegang, silih berganti menyaksikan rekan dan atasan masuk tahanan, menambah tekatku untuk hidup lurus di jalan pengabdian.
Kini, ketika tampuk pimpinan berhasil aku dapatkan, godaan itu mulai datang. Menilap sedikit uang perjalanan, memotong anggaran pengadaan kursi roda untuk para  pesakitan. Dan yang paling fenomenal pernah aku lakukan, menyunat sumbangan pembangunan rumah ibadah dan panti asuhan.
Mobil mewah seri kekinian, rumah megah di puncak dan Denpasar, plesiran keluar negeri setiap akhir pekan, pergaulan kelas atas yang membutuhkan penampilan berbiaya mahal.
Janjiku kepada Tuhan telah ku lupakan, kini hidup hanya memperturutkan ketamakan. Mulanya mengambil sedikit, kemudian ketagihan. Korupsi benar-benar mulai tersa nikmat bagi jiwa dan ragaku yang di kendalikan setan.
"Jangan salahkan aku, jangan hujat aku. Salahkan sistem dan keadaan, salahkan kempatan yang membuat aku melakukan kecurangan". Begitu dalihku di hadapan Tuhan.
*****
Baganbatu, februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI