Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tangan-tangan Bayangan Hitam

2 Agustus 2021   08:14 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:32 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seribu tangan, dengan kuku tajam menguarkan  aroma kekejaman, mencengkeram setiap sudut kehidupan. Tabung oksigen dirampas, obat covid-19 di kuras, hingga bansos untuk rakyat jelatah diperas.

Tangan-tangan dari bayangan hitam, mengeruk deras segala kekayaan, berdalih demi kemakmuran, bermufakat jahat merampas setiap kesempatan.

Yang berbicara manis, tanganya tajam menghujam. Yang berpenampilan klimis, bayanganya menyerang menggarong segala persediaan.

Tak pernah luput menikam, tak pernah jemu menghantam. Menyamar akhirnya tersamar, menguliti tubuh renta demi ambisi kekayaan. 

Ribuan orang menangis, jutaan manusia menjerit, bayangan hitam dengan kuku tajam terus membayang. Tertawa meski itu hasil derita, jumawa karena merasa Tuhanpun tak sanggup mengalahkan.

*****

Baganbatu, agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun