Seribu tangan, dengan kuku tajam menguarkan  aroma kekejaman, mencengkeram setiap sudut kehidupan. Tabung oksigen dirampas, obat covid-19 di kuras, hingga bansos untuk rakyat jelatah diperas.
Tangan-tangan dari bayangan hitam, mengeruk deras segala kekayaan, berdalih demi kemakmuran, bermufakat jahat merampas setiap kesempatan.
Yang berbicara manis, tanganya tajam menghujam. Yang berpenampilan klimis, bayanganya menyerang menggarong segala persediaan.
Tak pernah luput menikam, tak pernah jemu menghantam. Menyamar akhirnya tersamar, menguliti tubuh renta demi ambisi kekayaan.Â
Ribuan orang menangis, jutaan manusia menjerit, bayangan hitam dengan kuku tajam terus membayang. Tertawa meski itu hasil derita, jumawa karena merasa Tuhanpun tak sanggup mengalahkan.
*****
Baganbatu, agustusÂ
2021Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H