Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Orang Ketiga

13 Juni 2021   07:14 Diperbarui: 13 Juni 2021   07:16 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keruwetan bermula. Satu wajah muncul di cermin besar bahtera rumahtangga. Senyumnya, kedipan matanya, semua yang tampak sempurna ada padanya. Seraut wajah baru yang muncul bukan tiba-tiba, sedangkan wajah lain yang lama ku kenal menyendiri disudut kamar, seperti berteriak, tapi aku pura-pura tak mendengar.

Bermula dari pandangan mata, berlanjut tukar nomor WA tanpa merasa berdosa. Sejak kapan ia hadir di setiap jengkal pemikiran? Ternyata hatiku tahluk di getar suara. "Kang, apa kabarmu?" Sekejap datang, kemudian tak mau hilang.

Ternyata aku lebih kejam dari nazi Jerman, lebih culas dari Zionis merampas . Mencampakan yang lama demi yang baru, membunuh wajah setia demi memasukan nama baru dalam urusan cinta.

Adakah orang seperti aku?

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun