Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Cinta yang Membingungkan

11 Juni 2021   08:34 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:39 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menangislah. Bingkai foto mengaduk selera, asap pembuluh dara meluap dalam takaran tak terkira. Menangis kemudian tertawa, termenung setelahnya bersukaria. Bahasa jiwa sulit diterka.

Membuka jendela, tak berharap tumpukan sampah atau mawar dan melati dipelataran rumah. Wajah si dia, biarpun dikubangan air comberan, senyum sang pujaan tetap menawan.

Yang jengah digandeng tangan, yang marah cemburu pada bayangan kecurigaan. Senyum dibungkus tangis, airmata bisa berarti duka atau malah sangat bahagia.

Kebingungan merambah rimba asmara, menentukan cara bersikap melebihi harga selembar nyawa. Siapa pernah merasakanya?

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun