Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Seharusnya untuk yang Sesungguhnya

19 April 2021   06:13 Diperbarui: 19 April 2021   06:20 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langitpun lelah. Meniti samudera sunyi berbekal mimpi. Sangat sepi, bahkan bunyi riuh serangga telah pergi. Sejak tadi. Tanpa gemericik tasbih, tanpa untaian airmata setulus hati.

Padahal gelap baru dimulai. sisa penganan berbuka berserakan menutupi, kepekaan hati, terpaan mentari sejak pagi .

Mungkin beginilah wujud asli.

Adakah ini tabiat sebenar pemahaman.

Semoga bukan, walaupun untuk saat ini.

******

Baganbatu, april 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun