Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pamer

3 Februari 2021   05:32 Diperbarui: 3 Februari 2021   05:38 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru keluar uang miliaran rupiah, langsung pamer. Beli cemilan mobil mewah, unggahan medsos dibuat gagah.

'Lebay" kata kucing tetangga.

"Belagu" komentar sapi onpong sekenanya.

Pamer koq dipelihara. Emangnya itu tiket bahagia? Jangan-jangan mereka ini makhluk sengsara. Tampilan serba luarbiasa, tapi isinya keropos, kosong, hampa tak berdarah.

Apa yang abadi dari pamer? Hanya kenangan usang tak berbekas tak bermakna. Segera punah ditimpah pamer yang lain, secepat tenggelam di kubangan ambisi. Pamer, pamer, pamer. Bagai deretan pertunjukan tanpa keikhlasan, hanya berharap tepuktangan. Kemudian hilang.

Lihat manusia dahulu kala. Menyumbang untuk kebaikan sesama. Seluruh hartanya, separuhnya, seperempatnya. Tak pernah pamer, tapi di kenang hingga akhir dunia.

Pamer koq di jadikan wabah.

*****

Teluk kuantan, pebruari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun