Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tahun Baru Jangan Datang Sebelum Aku Merayu

28 Desember 2020   18:47 Diperbarui: 28 Desember 2020   18:48 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deretan bangku taman terdiam, anggrek bulan, dahlia dan melati hanya menggumam pelan. Rerumputan menyembah waktu seakan mendewakan, lampu jalan menangis perlahan dalam temaram keriuhan.

Aku bagai arca, beku dalam kesendirian, bersandar pada bayangan jatuh kerlip kunang-kunang. Tanganku masih memegang pena, menulis sketsa tentang mimpi buruk yang kerap mendera. Tak pernah tahu wujud asli fatamorgana, tak mampu mengupas makna gemuruh suara tawa semesta.

Jika tahun baru segera tiba, sedang aku masih meratap membilas luka, sudikah sang waktu sejenak menghentikan langkah. Kan ku selipkan mawar merah sebagai penebus dosa, kan ku siram kembali taman bahagia dengan setia.

Ijinkan aku mengundurkan pesta penyambutan, hingga kepastian air mata telah hilang.

*****

Baganbatu, desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun