Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rukmini, Gadis Desember di Desa Kali Gilik

2 Desember 2020   06:21 Diperbarui: 2 Desember 2020   06:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, di sebuah gerbong lokomotif bermesin uap, ku pegang tanganmu yang menggeletar penuh cemas. Lokomotif merayap pelan, seakan memberi kesempatan hatiku merayu gelisahmu.

Rukmini, di pagi desember 1952. Dalam remang menuju gelap suasana, ku peluk ragamu yang tak tahu hendak kemana. Memasrahkan nasip kepada lekaki asing tak bernama, menyandarkan masa depan di pundak lelaki tak berwajah.

"Tapi aku punya cinta", begitu ku bisikan ketelingamu dengan segera. Di antara deru mesin uap yang menghebat, detak jantungmu seakan mendobrak. Teringat wajah biyung di ujung ingat, suasana gemuruh membenturkan tekad antara bakti dan cinta. Saling mengikat.

Entah sudah berapa lama perjalanan ini berkutat, ku tahu batinmu tengah berlari cepat. Gunung, sungai, ngarai, orang-orangan sawah, semua mengucapkan selamat tinggal.

" Rukmini, takdirmu harus kau cari".

****

Baganbatu, desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun