Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Untukmu A

30 Mei 2020   06:02 Diperbarui: 30 Mei 2020   07:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari keremangan pagi yang berselimut dingin. Setelah sholat shubuh yang tergesa memulai dan mengakhiri, engkau tergesa menyiapkan bekal mengarungi takdir. Baju rombeng lebih tipis dari kertas pembungkus nasi, celana komprang bertali rafiah yang telah usang, tanpa alas kaki, tanpa upacara pelepasan menuju perjuangan.

Untukmu A. Yang setiap pagi sebelum matahari menyapa bumi, bermandi keringat tanpa hitungan nominal memadai, tanpa jaminan hari tua yang bisa menentramkan hati, berjuang untuk kaum berdasi, berjibaku memberi rasa nyaman kepada kalangan priyayi.

Untukmu A.yang makan siangnya sering terlupa, bukan amnesia atau sengaja, tapi karena beras di rumah telah tiada. Sepotong singkong bakar pun terasa syurga, secangkir air mentah bau tanah menjadi sumber tenaga.

Untukmu A. Yang ketika senja baru beranjak pulang, meninggalkan jejak perjuangan di tanah gersang, tanpa mengeluh hanya pengharapan.

Untukmu A, salam hormatku.

Bagan batu, mei 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun