Berkelana menjelajah semesta
Menyinggahi mars hingga andromeda
Memuncaki gunung-gunung tinggi
Menyelami misteri samudera tak bertepi.
Berjas mahal tanpa bualanÂ
Segala aksesori penanda borjuis
Melahap segala kenikmatan duniawi
Menikmati kuasa alam tanpa terganti
Kini terjerembab dalam lubang sunyi, terhimpit bumi dengan gelap menemani. Tanpa angan bisa menolong diri, tanpa teman berbagi crita tentang nikmat bergelimang duniawi.
Tenggelam..., terbenam...., terkurung tulang belulang di dasar bumi. Tanggal segala kemewahan, hilang segala kebesaran jasmani, musnah segala puja-puji penghias hati.
Menjerit..., merintih...., hanya tulang berserakan. Perlahan di hancurkan bumi, perlahan di remukan sunyi. Gemeretak menyayat perasaan, gemeretak memilukan ruhani tak berbadan.
Siapa peduli lagi dengan tulang belulang, siapa kan memuji tulang yang berserakan. Penyesalan datang ketika kesempatan telah meninggalkan, kesadaran datang ketika harapan telah mencampakan.
Tulang belulang bercerita tentang banyak hal, tulang-belulangmembisikan peringatan yang berulang, "waspada! Saatmu akan tiba." Dan itu nyata.
Bagan batu, mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H