Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Pengorbanan

3 Mei 2020   12:02 Diperbarui: 3 Mei 2020   12:04 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raga telah ku persembahkan

Pada angin, pada dingin, pada semua yang menginginkan. Kepada semua yang kelaparan, pada semua yang kehausan.

Biar tercabik-cabik kulit dan daging, biar terkoyak-koyak hati dan jantung. Biar tercerai-berai isi otak, biar terpatah-patah persendian.

Ini inginku, ini mauku, ini nazar selembar nyawaku. Janji harus di penuhi, sumpah harus di genapi.

Yang berkuku tajam, yang bermata besar, yang bertaring kejam, yang berhati buram. Ambil dan renggut bagian jiwaku, lumat dan kunyah darah dan dagingku.

Engkau yang penuh napsu membunuh, engkau yang penuh dendam membara, engkau yang berhati culas penuh angkara. Majulah bersama, cabiklah segera, koyaklah jangan tersisa.

Aku telah terbaring di altar pengorbanan, menunggumu dengan senyuman terakhir yang ku simpan. Jangan tunda hingga rasa takut itu datang, jangan biarkan diriku di renggut angin malam. Itu lebih menakutkan.

Bagan batu, Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun