Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Ramadan di Genangan Kolak Pisang

30 April 2020   13:45 Diperbarui: 30 April 2020   14:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok : Kang Marakara

Riuh di himpit gemuruh

Sepi menindih berkaki besi

Tangis sebentar lagi pecah

Bunyi adzan telah mendatangi.

Wangi harum kolak pisang

Dinding rumah terlampaui

Merambat pelan indra penciuman

Tergeletak nikmat dalam hayalan.

Kenyal mulut pelan mengunyah

Nikmat rasa lidah mengecap

Jiwa terhenyak dalam kelambu raga

Mati mendadak di meja makan.

Ramadhanku tergadai kolak pisang

Taqwa terendam kuah bersantan

Lupa ingatan setelah lapar

Perut menjelma bak kantung pembuangan.

Dari ramadhan ke ramadhan

Dari meja makan ke pembaringan

Dari penyambutan hingga penutupan

Ku dapat hanya rasa lapar.

Bagan batu,April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun