Ke mana gelap akan bersembunyi, sebuah anomali yang akan menyakitkan hati, malam tanpa gelap menguasai, malam tanpa rembulan memeperbutkan tahtah tertinggi. Barisan bintang terusir dari kursi dan permadani, menyingkir sejauh tak mendengar teriakan benci.
Alunan doa melayang di udara, jutaan tangan tengadah berisi pinta. "Tuhan, kirimkan untuku kebahagiaan hakiki, yang tak berpangkal dan berujung sama sekali." Air mata di hamparkan menenggelamkan malam, kehusyukan yang entah kapan datang kini menjadi teman.
Matahari ada di mana-mana. Di kolong jembatan hingga di apartemen mewah, di puncak gedung hingga di bawah samudera. Cahaya saling tumpang tindih memenuhi langit-langit suara, seperti musim bunga sakura yang sementara, setelah itu kembali tiada. Musnah.
Bagan batu, April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H