Kabut tipis penghalang jernih. Titik jauh titik dekat berubah setiap kali. Garis wajah lekuk damba menguar seiring warna, hitam berkelindan membias fatamorgana, merah jingga berubah pucat seketika.
Melupakanmu!
Seperti gugusan gelap menyelimuti, mengenal dan melupakanmu seumpama waktu silih berganti. Senyum manis membaur bersama air mata, wajah duka bercerita tapi terlupa entah di mana. Pernahkah kita bersama? Tanya batinku mengurai pendar cahaya. Seprtinya nostalgia itu benar-benar ada.
Maafkan aku.
Bukan maksudku. Tapi tiada dayaku. Ujung jari tanganku tertinggal wangi lembut lesung pipitmu. Siapa engkau? Bukan meragukan kesetiaanmu, telah hilang kenangan wajahmu di gulungan memori Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H