Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Banjir Memenuhi Ruang Jiwa

27 Februari 2020   07:11 Diperbarui: 27 Februari 2020   07:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badai kan datang sebentar lagi. Di dalam berita, di topik utama, hingga memenuhi percakapan di sosial media. Gambar-gambar di kumpulkan, deret huruf dan angka di sandingkan, jutaan tangis di setiap sudut di tampungkan. ternyata semua adalah derita

Tuan pemimpin menjadi gambar utama. tubuhnya tak susut meskipun air penuh sekeliling, wajahnya segar seakan banjir hanya lewat sekilas dari layar kaca. "Beri waktu kami bekerja," begitu yang sempat tertangkap berita tentang tuan pemimpin entah di mana

Banjir memenuhi ruang jiwa, tak usah di perdebatkan siapa yang salah. semua telah tergambar nyata, semua telah jelas siapa yang benar-benar bekerja. Banjir berita, banjir air mata, banjir perdebatan. tapi siapa yang menanggung derita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun