Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bersama tapi Berjarak Sejuta Hasta

28 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 28 Februari 2020   12:00 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita ada di ruang yang sama. duduk berdampingan dalam kedekatan jasmani tak berjauhan, saling melempar senyum melalui ujung bunga kering di jambangan, berusaha semakin dekat . hingga jarak tinggal sehasta bersanding. ruang yang sama, waktu yang tidak berbeda

Kita ada di kotak yang sama, berdekatan secara nyata di alam nyata. tapi hati dan jiwa kita tengah melanglang buana. aku dengan Twitterku, engkau tenggelam dalam Instagram. engkau berselancar dalam kenyamanan Facebook, aku terlalu asyik bergumul bersama group WhatsApp

Dalam ruang yang sama, tapi jiwa kita tidak saling menyapa. dalam waktu tidak sedang berbeda, tapi kita di pisahkan jarak jutaan hasta. Diam dengan jari tangan mewakili semua keinginan, hadirkan sekat memisahkan kehangatan. 

Kita bagai dua sosok tubuh tak berjiwa, berdekatan tapi berjauhan sejatinya. Masing-masing dengan pikiran dan angan meraja, menyambung dan memutuskan ikatan batin demi sesuatu yang lain. Ternyata dunia kita berbeda, lewat ujung jari kita berkelana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun