Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kepadamu

28 Desember 2019   19:21 Diperbarui: 28 Desember 2019   19:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepadamu,

Yang menjadikan batu hancur dengan tangan berpijar, memenggal puncak gunung dengan lidah bercabang. Sudahkah engkau mencuci muka membasuh kepala di senja ini? Sudahkah serpihan kerikil yang tertanam di kepala engkau ratakan? Sudahkah! Untuk yang kesekian kali

Kepadamu,

Yang menjadikan lautan mendidih untuk mandi, menumpahkan air mata nelayan seharga secangkir kopi. Sudahkah engkau berkumur-kumur asinya laut? Sudahkah engkau berkawan dengan ombak yang bergulung? Sudahkah! Untuk yang kesekian kali

Kepadamu, 

Yang menjadikan petak sawah lahan pencitraan, mengkotak-kotakan para buruh tani semakin kelelahan. Sudahkah engkau meminum air berlumpur penuh pestisida? Sudahkah engkau berguling-guling di tengah sawah bersama panas dan hujan? Sudahkah! Untuk yang kesekian kali

Kepadamu, 

Yang menjadikan buruh sebagai sapi perah, merangkul ketika pemilu, kemudian menghantam setelah berkuasa. Sudahkah engkau menghirup udara dari cerobong asap? Berhimpit dan berdesakan di jalan mempertaruhkan nyawa demi akhir bulan? Sudahkah! Untuk yang kesekian kali

Kepadamu,

Yang setiap ucapan mengatas namakan kaum marjinal, menjadikan beras mahal, pendidikan mahal, kehidupan semakin terjungkal. Sudahkah engkau bermalam di kolong jembatan? Beralaskan jas hitam berbantal proposal? Sudahkah! Untuk yang terakhir kali

Kepadamu, 

Yang tidak berbentuk tapi perilaku seperti setan, yang menjarah dan menghisap sari kehidupan masyarakat. Koruptor, penjilat, penghianat. Sudahkah engkau bertobat dengan mengembalikan uang rakyat? Sudahkah engkau pisahkan rasa nikmat dengan maksiat? Sudahkah! Aku tak peduli

Kepadamu,

Yang tak mampu ku sebut nama, yang ku lupa apa gelar dan jabatanya. Sudahkah engkau mendoakan mereka-mereka agar mendapat hidayah? Sudahkah engkau sebut namanya dalam setiap doa? Sudahkah! Aku bermohon kepadamu dengan  niat sebagai manusia. Tolong doakan mereka

Kepadamu,

Titip air mataku untuk pelita di zaman kegelapan nanti.

Bagan batu,28-12-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun