Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bagaimana Aku Mengatakan

11 Oktober 2019   09:25 Diperbarui: 11 Oktober 2019   09:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan informasi pagi hari, sepiiiiiii, sunyiiiiiii, tak bunyi. Gelang kaki,kaki laci, meja kursi, oh ternyata bukan. Ini hanya opera picisan, kan begitu? Kamu pasti tak tahu

Kursi berderet, sepakbola? Nanti malah tawuran. Mulut berucap, kecap,sedap,tilap,embat, macam aku tak tahu karaktermu! Tukang tipu, tapi bukan tipu daya.

Pagi buta sebar berita. Kucing mati, toleransi, prestasi mumpuni, apa lagi? Rasa benci bagai banci, rasa dengki mirip zombi. Yakin masih mau bicara? Apa, mengapa siapa,di mana! Ludah telah terbuang percuma, air mahal harganya di musin kemarau

Lewat! Gawat ini bila tertangkap. Kata laki-bini sambil menghunus pisau. Potong cabe, iris bawang,jangan di bawa ke kondangan, Malu aku. Ada rasa malu? Begiitu penyapu jalan penuh ceceran uang

Bagan batu 11 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun