Aku telah mati. Begitu kabar yang ku terima sore ini, sepucuk surat mendadak datang ke laci hati. Hanya tiga kata tanpa basa-basi
Pantas hari ini manusia berkerumun di pelataran mataku, melantunkan aneka pujian yang belum pernah aku saksikan. Masing-masing mata menumpahkan percik kesedihan, aku telah mati sejak lama
Mengapa baru menangis setelah gerimis mengemis, mengapa berduka setelah kata-kata acap ciptakan luka. Ternyata aku telah mati sejak dulu, bisa ku lihat dari rasa dan jiwa yang telah membeku
Bagan batu 14 septembee 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!