Kemenangan Jokowi-kiai Ma'ruf Amin di pilpres 2019 ini membawa harapan bagi seluruh rakyat bangsa Indonesia, bahwa segala pencapaian dari program-program di periode pertama pemerintahan Jokowi akan dilanjutkan dan disempurnakan di periode kedua.
Semua rencana dan program kerja yang sudah, akan, dan yang sedang di kerjakan, pasti jadi perhatian utama presiden terpilih Joko Widodo. Akan ada evaluasi yang menyeluruh dan detail, agar bisa menjadi masukan tentang apa yang harus dikerjakan, disempurnakan, di periode kedua ini.
Pilih menteri yang mumpuni
Pak Jokowi memang orang baik. Bisa dilihat dari sikap, tutur kata, dan kepiawaiannya menjaga dan mengolah emosi. Lihat juga bagaiamana keharmonisan dan kerukunan keluarga beliau, itu semua bisa jadi ukuran tentang kemampuan dan kualitas beliau sebagai manusia.
Dan bukti terakurat adalah kepercayaan yang begitu besar dari rakyat indonesia. Kemenanganya di Pilpres 2019 adalah bukti masyarakat percaya akan kemampuan dan kecakapan seorang Jokowi.
Tapi mengurus negara sebesar Indonesia tentu tidak bisa dilakukan seorang diri. Pak Jokowi membutuhkan tenaga-tenaga terampil, cerdas, bertanggung jawab, siap mengabdi dan berkorban untuk negara sebagai  pembantu-pembantu di pemerintahan periode kedua ini.
Siapapun dari putra-putri terbaik bangsa yang mempunyai kemampuan yang mumpuni, bisa dan layak menjadi menteri sebagai pembantu presiden. Siapapun, tanpa memandang asal usul daerah, keyakinan, budaya.
Partai politik meminta jatah kursi menteri
Kalau boleh menyimpulkan, inilah tragedi politik di Indonesia. Dulu ketika kampanye pilpres belum dimulai, banyak elit partai yang mengatakan ke publik  bahwa dukunganya nanti kepada seorang calon presiden adalah tanpa syarat. Itu semata-mata demi bangsa dan negara.