Wajah-wajah tegang dengan tatapan sendu saling beradu, bibir-bibir gemetar tak mampu ucapkan sepotong kata ungkap kepedihan, mata telah basah oleh air perih penderitaan yang tertumpa, hati menjerit-jerit tapi hanya keluh lirih yang ada
Kemana perginya nurani, Manusia memangsa manusia dengan biadabnya, saling serang saling hantam sesuka nafsunya. Kemana tercampaknya kelembutan, kebrutalan terpampang vulgar di tonton dunia
Jerit tangis terlindas rinai gerimis yang berubah bengis, angin dingin menguarkan bau amis dari tragedi keserakahan. Mentaripun kan menangis, rembulan berduka menatap isi hati penghuni dunia
Saatnya tirai cerita berganti dengan yang baru, tanaman kembang kembali mekar di sudut kalbu. Hentikan segala laku kemunafikan, benamkan segala keserakahan yang mengotori kehidupan. Pagi pasti berganti, semoga kisah pedih ini tak terulang lagi
Bagan batu 12 agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H