Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Hati yang Mulai Berdebu

9 Agustus 2019   06:44 Diperbarui: 9 Agustus 2019   06:57 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiruk-pikuk dunia telah menutup mata hati, menjadikan indah pada pandangan apa-apa segala yang fana. Sekedar mengusap lembut rasa kemanusiaanpun aku tlah lupa, debu dunia telah nyata menipu hakikat sejatinya

Setiap tarikan napas terasa berat oleh maksiat, kata yang terucap penuh dengki dan hawa hianat. Berbicara tapi jauh dari bermakna, berbuat tapi tiada sedikitpun manfaat bagi sesama

Hujan mungkin akan lama turun membasahi bumi, pertanda alam pun bersedih memandang kebiadaban yang terjadi. Pohon jati meranggas meminta belas kasih, batu-batu cadas merintih menahan pedih. Tapi aku yang di karuniai akal budi hanya sibuk mengumpulkan iri dengki

Hati yang mulai berdebu di permainkan waktu, berharap hidup lebih lama sekehendak hasratnya. Bila saatnya tiba, bila kepastian menjemputnya, barulah diri tersadar akan bekal nyata perjalanan. Mungkin hanya sesal yang menjadi teman di dalam kesia-siaan

Bagan batu 9 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun