Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PDIP, Ibu Mega, dan Jokowi

5 Agustus 2019   21:21 Diperbarui: 5 Agustus 2019   21:44 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita membicarakan tentang partai politik bernama partai demokrasi indonesia perjuangan(PDI-P),maka mau tidak mau,suka tidak suka, nama ibu Megawati pasti akan ikut di bahas. Begitu pula sebaliknya, bila menyebut nama ibu Megawati, maka yang paling pertama muncul perananya adalah sebagai Ketua Umum PDI-P.

Sebagai partai besar dengan torehan sejarah yang penuh dengan perjuangan yang penuh tetes darah dan air mata di awal-awal berdirinya, PDI-P kini menjelma sebagai kekuatan utama politik di Indonesia.

Siapa sangka bila partai yang dulu di "kuyo-kuyo" oleh penguasa orde baru ini, bisa tumbuh dengan cepat menjadi kekuatan politik utama di negeri ini.

Tentu ini semua tidak terlepas dari militansi para kader di PDI-P sendiri, dan tentunya juga pengaruh kuat dari seorang Megawati soekarno Putri. dari rentetan panjang perjalanan partai, nama megawati seakan sudah menyatu dengan PDI-P.

Sebagai anak biologis dan anak ideologis sang proklamator sekaligus presiden pertama Ri,soekarno.ibu Megawati memang memiliki bekal dan kekuatan yang luar biasa dalam kiprahnya sebagai seorang politikus ulung dalam menggerakan roda partai politik di percaturan politik nasional

PDI-P dan regenerasi kepimpinan partai

Ibu Megawati Soekarno Putri : sumber : republika/ Yasin Habibi
Ibu Megawati Soekarno Putri : sumber : republika/ Yasin Habibi
Sebagai sebuah partai di era demokrasi modern,PDI-P pun seharusnya bisa ikut menyesuaikan kiprah dan langkah partai dengan suasana kekinian.tidak hanya program kerja dan visi-misi partai yang yang harus di sesuaikan dengan alam demokrasi modern,tapi juga struktur kepengurusan partai dari tingkat pusat dan daerah mampu menyesuaikan diri.

Setidaknya, partai sebagai rumah untuk pengkaderan ide dan gagasan,tempat pengkaderan nilai-nilai ideologi bagi para kadernya,bisa menunjukan terlebih dahulu tentang adanya regenerasi dari kader-kader senior ke kader muda yang secara ideologi dan gagasan memang punya kapasitas untuk meneruskan garis perjuangan partai

Kongres ke 5 PDIP di Bali (8-11 agustus 2019) setidaknya menjadi indikasi bahwa di PDI-P ada kemandegkan regenerasi dari kader senior ke kader muda potensial.

menyimak pernyataan dari wasekjen PDI-P Ahmad Basarah, bahwa kongres ke 5 di bali nanti adalah ajang untuk menetapkan ibu Mega menjadi ketua umum PDI-P kembali

Ketergantungan pada satu figur ,kehawatiran akan keutuhan partai pada satu tokoh sentral, kebutuhan pada seorang tokoh yang di percaya bisa menjadi perekat dari sekian banyak kepentingan dan kekuatan di internal partai, seakan-akan partai politik di Indonesia belum mampu menyesuaikan diri dengan alam politik modern.

ini sangat berbahaya bagi kelangsungan partai pasca tokoh sentral tersebut sudah tidak ada lagi di struktur partai

Peran seorang Jokowi

Presiden Jokowi dan ibu Mega. Sumber : Tempo/Subekti
Presiden Jokowi dan ibu Mega. Sumber : Tempo/Subekti
Suka tidak suka, harus diakui bahwa kader PDI-P yang paling moncer karir politiknya saat ini adalah Jokowi. dari semua barisan kader senior dan junior, nama presiden dua periode ini seakan bintang yang bersinar terang di ketinggian.

Dengan torehan prestasi semenjak menjadi walikota Solo hingga bisa memenangkan kursi presiden untuk dua periode,ini adalah bukti tidak terbantahkan dari kualitas seorang Jokowi. kita boleh cari tokoh pembanding di internal PDI-P, pasti akan sulit menyamai pencapaian seorang Jokowi.

Harapanya kedepan untuk partai sebesar dan sehebat PDI-P adalah,mengapa belum berani melakukan regenerasi sejak sekarang.kader muda potensial sudah ada,sistem pengkaderan berjalan lancar. mengapa masih ragu untuk melangkah menuju partai yang di kelelola secara modern?

Akhir kata, selamat melakukan kongres ke 5 untuk semua kader PDI-P, semoga semakin maju dan jaya.

artikel ini hanya sebagai rasa ikut sama-sama ingin berbuat terbaik bagi negeri ini.

Salam Indonesia jaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun