Ah,...aku sampai lupa berapa usiaku. Cicak sering mengejeku sebagai ABG tak menentu, jangkrik di halaman menjulukiku "remaja kadaluwarsa." Aku hanya tertawa, itu pertanda mereka sahabatku setia
Engkau jangan menduga-duga, Karena ada tangan bidadari yang cekatan menata segalanya. Lihat dapur rumahku, tak pernah berdebu apalagi sampai berisi kutu, wangi aroma setia, mengkilap di sapu cahaya bahagia
Bahagia itu memang sederhana, tak perlu menatap lama hotel bintang lima, tak perlu bersantap di restoran  favorit orang ternama. Cukup melongok dapur rumahku, cukup menatap letak perkakas berbaris menunggu waktu
Ini resep bahagiaku, jangan engkau cari di mall-mall berkelas, jangan engkau ulik di universitas kelas atas. Semua tersaji di secangkir teh hangat di pagi hari, buah karya tangan cekatan yang layak di puji
Bagan batu 1 agustus 2019
#kumpulan puisi "satu wanitaku"