Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Salinan Malam dalam Dua Belas Bagian

22 Juli 2019   06:31 Diperbarui: 22 Juli 2019   07:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potongan-potongan malam bergelantungan di dahan, tiap bagian berisikan kisah kelam dan bahagia yang bersamaan. Kadang secangkir besar air putih sanggup membuat jernih, tapi kadang samudera air mata tak bisa mensucikan arti

Ku susun barisan mimpi di atas meja kerja, ku tulis ulang tentang segala yang mungkin tersamarkan. Ku belah dua tiap potongan malam, ku hiaskan mimpi di atas segala rencana. Mungkin ada yang terlewat, atau mungkin tertinggal dengan sengaja

Malam telah mengiyaratkan berjuta makna, semakin hening suasana tercipta, ada limpahan hikma bersinar di dalamnya. Kadang peraduan lebih menggoda sekedar jaga, kadang impian panjang lebih melenakan dari hakikat kesejatian yang nyata

Tiada merugi bagi yang menanti, tiada tercela bagi yang tekun mengurai makna yang utama. Tiap potongan malam terpecah enam puluh bagian, terserah kita mana yang hendak di manfaatkan

Bagan batu 22 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun