Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengembara Meniti Jalan Kembali Pulang

17 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 17 Juli 2019   06:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejengkal sebelum nyawa terbang meninggalkan badan, sedetik ketika kesadaran tercerabut dari pandangan. Terbayang aneka khilaf dan salah di pelupuk mata, menyumbat rasa segala dosa yang telah tercipta

Sedetik dalam pandangan dunia fana, berjuta-juta masa dalam hakikat sesungguhnya. Jasad hanya sementara sebelum berubah tanah, harta dan bahagia tak lagi berharga di alam sana

Napas mendesak tertahan di ujung tenggorokan, badan menggigil tak sanggup hadapi kenyataan. Keluh sudah tak butuh, sesal telah terlempar dari harapan

Mengembara meniti jalan kembali pulang, sekian masa terbentang untuk bercocok tanam, apa yang di semai dalam kehidupan, apa yang di persiapkam sebagai bekal, di akhir perjalanan yang memisahkan, ternyata hanya sedikit persiapan yang menjadi sesal

Bagan batu 17 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun