Jauh di negeri orang, tapi banyak yang bimbang bahkan meradang di negeri sendiri.begitulah mungkin gambaran yang kita dapat ketika membahas polemik tentang keberadaan habib Rizieq selama ini.
Kepergianya atas kemauan sendiri, tapi acara kepulanganya bahkan harus di sangkut pautkan dengan usaha rekonsiliasi.sungguh luat biasa untuk ukuran seorang warga negara yang seharusnya sama kedudukanya di depan hukum.
Saya,anda,mereka,dan habib Rizieq adalah warga negara indonesia. Tidak ada yang perlu merasa istimrwa di mata hukum,tak ada yang harus di tempatkan dalam posisi kebal hukum.siapa yang berbuat,dia harus berani menanggung akibat dari perbuatanya
Sehingga bila Habib Rizieq sampai saat ini belum juga pulang kenegeti sendiri, biarlah beliau menentukan masa depanya sendiri. Kita bersama pemerintah sebaiknya pokus saja pada usaha untuk memperbaiki kondisi bangsa.ada ratusan juta manusia rakyat Indonesia yang lebih membutuhkan perhatian dan kepedulian kita.
Siapa yang bimbang?
Jutaan pengikutnya, banyak kekuatan politik ada di belakangnya,banyak elit-elit bangsa siap mendukungnya,bahkan dalam kampanye pilpres kemarin,seorang capres sampai berjanji akan menjemputnya ,bahkan bila perlu mempergunakan pesawat pribadi.kurang apa coba dukungan dan simpati yang mengalir padanya.
Dan sebagai orang yang di tokohkan oleh para pengikutnya,bukankah tidak ada yang di takuti selain tuhan?bukankah slogan menegakan kebenaran dan membela agama ALLAH selalu di kumandangkan?artinya,orang seperti Habib Rizieq siap menanggung apapun resiko dari apa yang di suarakan
Jadi siapa yang bimbang dari tidak pulang-pulangnya habib Rizieq ?semua telah terang benderang.tinggal kita sekarang bijak menentukan sikap dan pikiran.
"Jarak bukanlah halangan, jauhnya perjalanan bukanlah siksaan.bila tekat tlah kuat untuk pulang."
Salam Indonesia damai
