Seluruh penjuru alam boleh menghantam, segala yang bernapas silahkan menghinakan. Bagiku, engkau adalah bintang yang bersinar di sanubari, tunas kehidupan yang layak menikmati arti bahagia sejati. Aku ayah tirimu, tapi engkau bukan anak tiriku
Nak, engkau lihat aneka kupu-kupu menari mengelilingi waktu, tiada rasa jemu berikan kebahagian bagi sekalian rupa kembang di taman. Tak pernah memilih karena warna, tak pernah muram karena aromanya. Itulah cinta yang melampaui segala yang di cinta, menyayangi atas segala yang di sayang
Dekaplah rasa sayangku di tiap hembusan napasmu, raihlah segala harapan yang masih terpendam. Aku kan mendukungmu, aku kan menuntun langkahmu. Hitam muram dunia bukan untukmu, biarlah aku menjadi suluh bagimu
Bagan batu 20 juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H