Siang menjelang, tuan datang dengan sekarung slogan. Enyahkan kemiskinan,berantas kebodohan,tingkatkan kesejahteraan. Tiap kata bergelora, tiap slogan begitu menggelegar
Aku duduk di bale bambu, mengunyah setiap kata tanpa tahu maknanya. Mana yang untuku, mana untuknya. Siapa yang di bela, siapa yang pahlawanya
Menjelang siang perut-perut merintih lapar, tuan datang hanya bawa harapan. Esok kan hidup makmur, esok kan makan teratur. Hari ini, kita cukup memakan mimpi, hari ini dan entah sampai nanti
Perut merintih hanya di suapi janji, angan di lambungkan, khayalan di tinggikan. Kami pembela rakyat kecil, kami penjaga NKRI. Aku hanya mengangguk tak menentu, seperti suara perut yang sudah menunjukan waktu. Mana makananku......
Bagan batu 1 juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H