MK sudah ketok palu,dan Jokowi-kiai Ma'ruf Amin sebagai pemenang pilpres 2019.semua kekuatan politik mulai kasak-kusuk menyiapkan strategi baru untuk tetap eksis di dunia politik nasional.dan pilihanya hanya dua,masuk ke pemerintahan atau setia sampai mati jadi oposisi.
Bagaimana pak Amien Rais? Mau di bawa kemana diri dan partai Amanat Nasional lima tahun kedepan?mau jadi oposisi yang berani mati? atau masuk kabinet Jokowi dengan iming-iming kekuasaan.
Semua orang di Indonesia tahu dan tidak akan segera bisa melupakan,bahwa seorang Amien Rais adalah pengkritik sejati pemerintahan Jokowi.bahkan saking setianya mengkritik,sampai lupa tata krama dan adab sebagai seorang sepuh di dunia politik nasional.
Antara kritik dengan cemohan,antara niat mengawasi dengan niat menjatuhkan,sudah tidak bisa lagi di bedakan.apapun yang di lakukan Jokowi sebagai presiden dan pribadi adalah salah di mata seorang Amien Rais.
Kini ketika  pasangan Jokowi-kiai Ma'ruf Amin ternyata berhasil memenangkan pertarungan,dan jagoan yang di usung dengan gagah berani oleh Amien Rais kembali kalah,apa yang ada di pikiran Amien Rais?
Koalisipun sudah bubar
Bila pilihanya tetap bergabung dengan Partai Geridra dan PKS sebagai oposisi,berarti selama lima tahun kedepan tidak akan mencicipi manisnya gula-gula kekuasaan.padahal banyak kader di PAN yang menginginkan partai PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Tapi bila bergabung dengan pemerintahan Jokowi,itu berarti seorang Amien Rais menjilat ludah sendiri.dan lebih celaka lagi adalah termakan omongan sendiri.mosok dulu begitu benci,sekarang malah mengabdi?
Jadi bagaimana pak Amien Rais? masih bingung atau malah tidak tahu lagi bermanuver seperti dulu?
Salam Indonesia damai
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI