Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hakikat Perjalanan

19 Juni 2019   01:12 Diperbarui: 19 Juni 2019   01:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berulang kali mengingatkan. Riam, jurang, hadang pandangan. Pekik-teriak pecahkan pendengaran, bila kelam selimuti perjalanan. Itu baru permulaan

Angan, impian, bersanding kesediaan. Terkelap sebentar hujamkan penderitaan, terlena tertawan rayuan persimpangan. Ini masih setengah perjalanan

Semburat putih di ufuk pagi, lelah-letih mungkin tak terasa lagi. Ujung lorong-lorong pengharapan, bermekaran impian di serambi tujuan. Jangan terlena, itu belum akhir tujuan

Kenali diri baru mengerti, selami hati pasti memahami. Kemana akan di cari, kemana harus pulang senja nanti. Inilah hakikat perjalanan, nan sejati

Bagan batu, 19 juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun