Maafkan aku kawan, aku sedang sibuk pagi ini, menata barisan mimpi agar siang nanti tak kan mati, menyirami kembang-kembang harapan di teras keinginan. Aku pun tlah menyiapkan menu istimewa sarapan pagi, segelas cinta yang terasa hangat di lidah, semangkuk besar rasa setia yang cukup untuk bekal hingga senja
Maaf telponmu belum ku balas, ingin ku pagari dahulu hatiku dengan wejangan sang empu, mengisi laci-laci kosong dengan tulisan "hanya untukmu selalu". Aku tak mau lagi kecolongan, membiarkan sekian banyak kata-kata membakar halaman, aku ingin sekedar mengamankan, sebuah nama yang tlah tersimpan di bilik perasaan
Maafkan aku kawan, 07.30 aku akan menemuimu. Kan ku gembok pintu hatiku, ku matikan lampu terang perasaanku. Aku tak ingin engkau mampu mengusik tidur mimpiku, menerbangkanya bersama debu yang menyebalkan
Maafkan aku kawan, silahkan pulang terlebih dahulu, renungkan sejenak perkataanku, apa maumu apa inginmu. Setelah itu, engkau boleh kembali menjenguk hatiku
Bagan batu 14 juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H