Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beda Istri Idaman Zaman Dulu dengan Zaman Sekarang

1 Juni 2019   13:00 Diperbarui: 1 Juni 2019   13:17 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda zaman beda pula tuntutanya. Beda masa beda pula perilaku manusianya. Zaman dulu ketika seorang lelaki hendak serius mencari istri sebagai pendamping setia dalam kehidupan rumah tangga, para orang orang tua pasti mewanti-wanti agar jangan salah pilih calon istri. Pilihlah istri idaman sebagai jaminan hidup bahagia untuk selamanya.

Dan kriteria istri idaman di zaman dulu itu tampaknya cukup sederhana. Pintar masak, pandai mengatur urusan rumah tangga, sopan santun, itu sudah cukup bagi seorang wanita menjadi calon istri idaman.

Ilustrasi pixabay.com
Ilustrasi pixabay.com

Jangan coba coba calon istri kita tidak pintar masak, bisa bisa jadi gunjingan orang satu kampung. Apalagi menjelang lebaran, dulu ada tradisi mengantar masakan kepada orang tua ataupun kepada orang yang dituakan dan juga sanak keluarga. Bila masak pun tak pintar, bisa dipandang sebelah mata dalam pergaulan. Itu zaman dulu, ketika listrik pun belum pernah dinikmati, apalagi televisi dan segala yang modern.

Zaman milenial nan digital

Tapi zaman terus berubah,atas nama perkembangan zaman, perilaku manusiapun mau tak mau harus menyesuaikanya. Termasuk urusan mencari istri idaman. Sesuatu yang harus terjadi dalam siklus kehidupan manusia sampai akhir zaman nanti.

Di zaman yang serba digital dan modern ini, ternyata ukuran dan standar seorang istri idamanpun ikut berubah. Pintar masak, pandai mengatur rumah tangga, sopan santun, sepertinya hanya jadi syarat pelengkap saja. Bahkan mungkin sudah tidak masuk dalam hitungan.

Ilustrasi pixabay.com
Ilustrasi pixabay.com

Istri idaman di zaman sekarang malah lebih simpel dan relatif gampang. Asal bisa menggunakan smartphone canggih, pintar menggunakan medsos untuk segala keperluan, itu sudah mencukupi sebagai istri idaman. Loh bagaimana dengan urusan masak dan mengatur rumah tangga? Itu urusan gampang.

Suami minta masakan apa saja, ibu mertua yang cerewet mau makan malam di rumah, akan ada acara makan makan dengan sahabat atau masyarakat di rumah? Sang istri idaman tak perlu belepotan dengan bau asap dan mandi keringat di dapur.

Tinggal pencet tombol di smartphone, aneka aplikasi dan aneka penyedia jasa siap menyediakan segala keperluan kita. Mau pesan pizza? Mau order nasi gurih? Mau hidangan lengkap untuk pesta? Semuanya tersedia. Bahkan kadang-kadang masih diiming-imingi diskon oleh sang penyedia. Gampang dan simpel.

Bahkan untuk sekedar air minum pun, istri zaman sekarang tidak perlu repot repot masak air. Tinggal ambil handphpne, hubungi tempat produksi air minum, tunggu beberapa menit, air dalam galon sudah datang ke depan pintu. Coba, kurang canggih bagaimana hidup sekarang.

Bagaiman bila akses internet dibatasi, penggunaan medsos pun dikurangi?

Inilah mungkin kiamat kecil bagi semua orang di zaman ini, termasuk untuk para istri idaman yang tergantung pada kecanggihan teknologi. Internat dan medsos adalah dewa kehidupan untuk manusia zaman sekarang. Bila akses medsos terhambat, maka blingsatanlah kita semua.

Ilustrasi pixabay.com
Ilustrasi pixabay.com

Nah, secanggih-canggihnya manusia, sehebat-hebatnya istri idaman menggunakan segala kelebihan internet dan meddos, bila akses internet dan meddos dibatasi, barulah nampak sisi manusianya yang sesungguhnya. Ternyata kita membutuhkan seorang istri yang 'super' idaman. Siapa pula itu?

Sosok seorang wanita yang pandai masak, pandai mengatur urusan rumah tangga, shaliha, sopan santun, tapi tetap mengikuti perkembangan teknologi. Bermedsos oke, eksis di dunia maya, iya. Tapi menggunakan itu semua untuk kebaikan dan kemanfaatan untuk semua manusia.

Salam untuk para istri idaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun