Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Mulai Rapuh bersama Pergimu

30 Mei 2019   08:01 Diperbarui: 30 Mei 2019   08:16 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mulai tak mampu bersuara, tatkala pergimu semakin nyata adanya, bahkan bayangan kata kata setia mulai memudar di dinding gua, mulai runtuhkan pasir pasir merah tiada makna

pergimu mulai menikam luka, torehkan segelas kepedihan menghujam dada. Aku menjerit, hanya erangan kepedihan memenuhi rongga dunia

Aku mulai rapuh bersama pergimu, serpihan sepiku menyiksa sekujur rindu, gulirkan masa ke masa penuh rasa jenuh. Aku mulai rapuh, bahkan cuilan hatiku mulai berserakan di hempas debu

Seonggok jiwa yang kering kerontang menatap kepergianmu, harapkan ini hanya bagian mimpi kala pejamku. Tapi hadirmu tak pernah lagi mengisi senja, hadirkan malam yakinkan dirimu tlah tiada

Bagan batu 30 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun