Aku mulai tak mampu bersuara, tatkala pergimu semakin nyata adanya, bahkan bayangan kata kata setia mulai memudar di dinding gua, mulai runtuhkan pasir pasir merah tiada makna
pergimu mulai menikam luka, torehkan segelas kepedihan menghujam dada. Aku menjerit, hanya erangan kepedihan memenuhi rongga dunia
Aku mulai rapuh bersama pergimu, serpihan sepiku menyiksa sekujur rindu, gulirkan masa ke masa penuh rasa jenuh. Aku mulai rapuh, bahkan cuilan hatiku mulai berserakan di hempas debu
Seonggok jiwa yang kering kerontang menatap kepergianmu, harapkan ini hanya bagian mimpi kala pejamku. Tapi hadirmu tak pernah lagi mengisi senja, hadirkan malam yakinkan dirimu tlah tiada
Bagan batu 30 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H