Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suaraku Tak Mampu Menyentuh Sepimu

27 Mei 2019   16:19 Diperbarui: 27 Mei 2019   16:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suaraku tercekat di ujung kegelisahan hatimu, menukik tajam di antara riam riam kedukaan, berkelana tanpa bunyi tanpa nyanyian. Bergulung di antara awan yang kadang datang kadang menghilang

pucuk pucuk bambu riuh di kejauhan, serpihan meteor menambah horor langit malam. Engkau pasti bersembunyi di antara bintang, menunggu cahaya rembulan sebagai tangga untuk pulang

Tlah ku persiapkan altar persembahan, ku bingkai kata kata puisi bermahkota suci,ku hamparkan berjuta kenangan di sepanjang jalan,agar hadirmu nanti, bisa mengulang masa keindahan

Tapi suaraku tercekat dingin tatapan matamu, senyum menawan tak bisa lagi engkau hadirkan. Engkau bawa segala sepi sebagai pelayan, menebarkan aroma kesendirian yang tak bertuan. Hadirmu bahkan meredupkan cahaya alam, mengalirkan angin dingin yang membekukan perasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun