Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Lebaran Tanpa Mudik

26 Mei 2019   13:25 Diperbarui: 26 Mei 2019   13:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik.foto : Antara foto/Moch Asim/foc/18

Lebaran tinggal menghitung hari, kesibukan baru bernama "persiapan" mudik sudah dimulai. Pesan tiket pesawat, kereta api, bus, dan kapal laut sudah dilakukan jauh jauh hari. Baju baru, oleh-oleh, dan yang paling penting uang sebagai bekal mudik harus disiapkan dengan cermat dan terperinci.

Lebaran indentik dengan mudik. Lebaran tanpa mudik adalah hambar, mudik bukan di waktu lebaran adalah tawar. Ibarat air dan ikan, begitulah hubungan antara lebaran dan mudik.

Berapapun biayanya, bagaimanapun caranya, seperti apapun sarana transportasinya, mudik adalah ritual wajib. Maka berbondong-bondonglah semua orang untuk bisa mudik.

Ilusttasi mudik.foto: Antara foto/Muhamad Adimaja/kye/18
Ilusttasi mudik.foto: Antara foto/Muhamad Adimaja/kye/18

Maka dalam beberapa hari kedepan, suasana lalu lintas di jalan raya, pelabuhan, kereta api, bandara, akan meningkat pesat. Bahkan lonjakannya akan semakin meningkat menjelang hari lebaran tiba. Akibatnya kemacetan terjadi di mana-mana, kecelakan rawan terjadi, dan banyak lagi akibat dari mudik massal ini.

Lebaran tanpa mudik

Ilustrasi mudik.foto : Antara foto/Moch Asim/foc/18
Ilustrasi mudik.foto : Antara foto/Moch Asim/foc/18

Apa yang ada dalam bayangan kita seandainya lebaran kali ini kita semua tidak mudik ke kampung halaman,kita tetap tinggal di rumah masing masing,hanya orang orang yang punya keperluan dan urusan pentinglah yang terpaksa pulang kampung.

Ongkos pesawat,ongkos bus,kapal laut,kereta api,bahkan ojek di kampung kampung tidak akan naik ongkosnya.uang anggaran untuk biaya mudik bisa kita alihkan untuk kepentingan lain, biaya sekolah anak, investasi, tabungan, dan yang tak boleh di lupakan,sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim nilainya di pastikan lebih besar dari biasanya.

Kita tidak akan melihat di layar tv tentang kemacetan lalu lintas,tentang kecelakaan yang sering merenggut nyawa para pemudik di jalan raya.berapa banyak keuntungan yang bisa kita petik dari tidak mudiknya kita

kapan kita silaturahim?

Ilustrasi mudik.sumber : Detik Oto
Ilustrasi mudik.sumber : Detik Oto

Silaturahim bisa di lakukan kapan saja,di mana saja,dengan siapa saja.tanpa perlu menunggu lebaran tiba.justru bila kita terbiasa sering melakukan silaturahim sepanjang masa,maka lebaran atau tidak,kita tetap akan bermaaf maafan,saling kunjung mengunjungi,tanpa perlu menunggu lebaran tiba.

Intinya adalah,silahkan mudik di lebaran ini,tapi jangan di paksakan.sesuaikan dengan kemampuan diri,bila tidak memungkinkan untuk mudik,sebaiknya acara mudik di batalkan.semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun