Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Maafkanlah Maafku

20 Mei 2019   17:14 Diperbarui: 20 Mei 2019   17:40 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari ujung terjauh cakrawala yang menguapkan asa, lewat titian daun pandan beraroma kekecewaan, ijinkan aku merobek segala sekat yang mulai membatu. Di iringi rintik hujan yang kian membadai, aku akan menemuimu di pelataran rasa jemu

Maafkanlah maafku yang tak mampu menahan gelombang rasa sedihmu, mengurai air mata hingga butiran saljunya memenuhi angkasa. Maafkanlah maafku yang tak pernah mengembalikan masa indahmu ke puncak nirwana

Aku hanya mampu hadirkan seikat kenangan tentang asmara, tentang rasa setia dan suka cita seadanya. Bila rembulan dan bintang bersatu dalam semangkuk malam, ijinkanlah rasa maafku, ijinkanlah rasa sesalku, menyelimuti sejenak rasa di hatimu yang mendidih bergemuruh

Bagan batu 20 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun