Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Seandainya Waktu adalah Kita

19 Mei 2019   04:53 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika siang dan malam hendak di pertemukan senja, butir butir debu riang menari selimuti labirin angkasa. Engkau adalah siang, tempat segalah arah terlihat nyata,sedang aku adalah malam, kadang membingungkan,tapi sisi kelamnya lebih nyata

Bagai perputaran roda pedati kehidupan, kadang engkau memaknai hadirku bagai seonggok gumpalan debu yang beterbangan, hadir di setiap masa, tapi kering dari makna. Yakinmu aku hanya mengotori cerita indah tentang segala yang tercipta

Mengapa musti perbedaan yang harus kita nyatakan, sedangkan siang dan malam tetap bergandengan, mengitari langit dan bumi walau tak pernah sepaham.engkau dan aku hanya di cipta untuk berkisah, menghiasi kehidupan dengan tangisan dan tawa

Bagan batu 18 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun