Ketika siang dan malam hendak di pertemukan senja, butir butir debu riang menari selimuti labirin angkasa. Engkau adalah siang, tempat segalah arah terlihat nyata,sedang aku adalah malam, kadang membingungkan,tapi sisi kelamnya lebih nyata
Bagai perputaran roda pedati kehidupan, kadang engkau memaknai hadirku bagai seonggok gumpalan debu yang beterbangan, hadir di setiap masa, tapi kering dari makna. Yakinmu aku hanya mengotori cerita indah tentang segala yang tercipta
Mengapa musti perbedaan yang harus kita nyatakan, sedangkan siang dan malam tetap bergandengan, mengitari langit dan bumi walau tak pernah sepaham.engkau dan aku hanya di cipta untuk berkisah, menghiasi kehidupan dengan tangisan dan tawa
Bagan batu 18 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H