Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Surat Pertama dari Seberang Lautan

17 Mei 2019   19:24 Diperbarui: 17 Mei 2019   19:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca surat pertamamu yang kau kirim lewat awan, terasa bagai terbang seluruh rasa rinduku."Bagaimana keadaanmu di seberang lautan?" ada sejuta rasa ingin tahu, ada rasa ingin bertemu, bahkan batin dan jiwaku seakan tlah melesat menerjang waktu

Adakah engkau menanggung rindu seperti aku yang tak mampu menipu waktu, berjauhan terpisah jarak waktu, meninggalkan berjuta kenangan di ujung lelah rasa menunggu

"adakah engkau kan pulang lebaran ini?"bersama bersujut di haribaan ibu sejati. Aku tunggu kabarmu di esok hari, berharap kecupan rindu kan terpejam nanti, sehingga tidurku malam nanti tak perlu berharap pagi kan memotong mimpi

ku simpan surat pertamamu di dalam mimpi, biarlah senja segera tenggelam.kan ku baca lagi di pangkuan rembulan, sambil memandang wajahmu walau jauh dari seberang lautan

Bagan batu 17 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun