Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekuntum Bunga di Atas Pusara Duka Cita

15 Mei 2019   08:02 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterus teranganmu bagaikan barisan ombak yang membadai,merobohkan satu persatu tiang tiang kokoh di jiwaku.bahkan kedua kakiku hampir tak mampu menopang secuil hati,tatkalah sunami kata kata melibas habis rasa percaya ini

sejak semula aku tahu engkau menyimpan dusta,kubiarkan rasa curiga merajalela menggenangi masa.tiap detik yang berlalu ku bangun dinding kokoh,yang kini roboh di hempas aliran kenyataan yang jauh dari harapan

ku biarkan sekuntum bunga di atas pusara duka cita,melambangkan hati yang mulai mati dari rasa percaya.ini bukan saat yang tepat berduka cita,melampiaskan segala rasa yang berkecamuk mendidihkan sekujur jiwa.biarlah tabur bunga di tunda hingga mentari mampu mrnjrlaskan makna

Bagan batu 15 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun