Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Biarkan Aku Membeku Sejenak di Sunyi Hatimu

14 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah sudah berapa kali gelegar petir menyapaku hari ini,membangunkan lamunan panjang tentang tetesan sepi di hatimu,menutup sejenak tirai ungu yang mengitari rasa ingin tahuku tentang sunyimu

seperti dengusan napas yang mengalir lembut menembus dinding waktu,guratan aneka garis kepedihan menelusup di antara kesetiaan dan penghianatan.sunyimu bahkan telah merobohkan dinding tebal rasa cintaku

biarkan aku membeku sejenak di sunyi hatimu,merasakan setiap detak rasa risaumu,memahat diksi baru penghias samudera rasamu.kan ku buat sketsa sketsa indah tentang asa yang kembali ada,bahkan menikmati bersama kesunyian sebagai sebuah nyanyian indah.

biarkan aku membeku sejenak di sunyi hatimu,sampai gelegar petir kembali membangunkanku dari lamunan panjang tentangmu

Bagan batu 14 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun