Bagi generasi milenial,yaitu generasi yang di karuniai segala kemudahan dalam akses pendidikan,komunikasi informasi dan teknologi ini,menghadapi setiap momen yang akan di lalui pasti telah di rencanakan dengan matang dalam segala hal.
Baik itu dari segi waktu,pekerjaan,dan yang terutama biasanya adalah rencana keuangan.ini pasti telah di agendakan jauh sebelum saat momen itu tiba.bahkan merencanakan secara detail dari sisi keuangan nampaknya sudah menjadi kebutuhan mendasar dan penting bagi kalangan milenial dalam menyambut setiap moment atau kegiatan yang akan datang.
Ramadhan dan rencana finansial
Bagi generasi milenial muslim,ramadhan dan kemudian di lanjutkan dengan idul fitri adalah kegiatan tahunan terbesar.maka untuk bisa menyambut dua momen terbesar ummat islam tersebut,segala hal mulai dai a-z pasti harus di persiapkan jauh jauh hari sebelum saatnya tiba.
Dengan latar belakang pendidikan yang memadai,di tunjang kemudahan mengakses informasi membuat para milenial muslim ini biasanya mampu merencanakan dan mempersiapkan secara matang dari segi finansial segala kebutuhan yang sekiranya di perlukan.
Mungkin 6-7 bulan sebelum ramadhan tiba,mereka telah membuat perencanaan yang matang tentang bagaimana menghadapi momen ramadhan dan idul fitri nanti.berapa penghasilan harus di sisihkan,mengatur pengeluaran dengan seksama,perkiraan kebutuhan dana yang di perlukan,semua telah di rencanakan secara matang.
Tapi karena ramadhan dan idul fitri adalah momen yang tidak hanya bersifat keduniawian semata tapi juga adalah kegiatan yang mengandung asfek bathinia atau keagamaan,bahkan nilai religiusnya seharusnya lebih di utamakan dan di tonjolkan,pertanyaan besarnya adalah,seberapa besar alokasi dana yang di peruntukan untuk sedekah,infak,kegiatan sosial membantu sesama yang di anggarkan?
apakah sedekah,infak,dan pengeluaran untuk ibadah menolong sesama menjadi frioritas utama? ini sebenarnya yang harus menjadi titik perhatian bagi para milenial muslim dalam merancang rencana keuanganya menyambut ramadhan dan idul fitri nanti.
Bila urusan ibadah seperti sedekah,infak dan pengeluaran lainya yang berhubungan dengan amal ibadah masih belum mendapat perhatian serius untuk di utamakan,maka ini menandakan setidaknya menjadi kerisauan tersendiri bagi kaum muslimin bahwa generasi milenial muslim kita semakin kehilangan katakter dan nilai nilai luhur agama islam itu sendiri.
Tentu kita semua tidak ingin bila perencanaan keuangan yang di persiapkan dengan matang dan di jalankan dengan sungguh sungguh untuk mencapainya tersebut hanya mengedepankan sisi keduniawian semata.anggaran konsumsi selama ramadhan,anggaran liburan idul fitri,anggaran pakaian,perhiasan,alat rumah tangga baru,yang kesemuanya hanya bersifat lahiriah semata.
Perlu kesadaran bersama agar ramadhan bisa menjadi ladang ibadah dengan berbuat kebaiakn sebanyak banyaknya.tentu hak ini akan semakin mudah tercapai bila kita mampu merencanakan segala hal termasuk masalah keuangan dengan menyeimbangkan asfek dunia dengan keutamaan mengejar pahala demi akhirat.semoga bermanfaat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H