Di awal ramadhan tahun ini,saya berkesempatan mengunjungi beberapa kota yang ada di propinsi Riau.hari minggu(5 mei 2019) saya memulai perjalanan dari bagan batu melintasi jalur lintas barat sumatera.Dalu dalu,pasir pangarean,Ujung batu,Bangkinang,Lipat kain,Teluk kuantan,adalah beberapa tempat yang saya lewati.
Bertepatan pula hari minggu tersebut adalah hari menyambut bulan suci ramadhan yang jatuh pada hari senin(6 mei 2019).maka sepanjang jalan yang di lalui saya bisa melihat kemeriahan masyarakat yang ada di Riau dalam menyambut bulan ramadhan.
Tua muda,laki perempuan,berbondong bondong setelah waktu ashar untuk menuju sungai sungai yang ada di sekitar tempat tinggalnya guna melakukan mandi "balimau kasai."tradisi turun temurun masyarakat suku melayu Riau dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan
Balimau kasai, petang megang
ini adalah tradisi menyambut bulan ramadhan yang telah ada semenjak dahulu kala. balimau kasai sendiri memiliki makna sebagi membasuh diri(bersuci)baik lahir dan bathin agar ketika memasuki bulan puasa ramadhan nanti,segenap jiwa dan raga telah bersih dari kotoran jasmani dan rohani.
Balimau sendiri adalah mandi atau membasuh badan dengan air bercampur limau(jeruk). sedangkan kasai adalah sejenis ramuan alami yang berfungsi sebagai wewangian yang akan menambah harum tubuh .biasanya di lakukan di sekitaran sungai yang banyak terdapat di daerah Riau.
Walaupun di beberapa tempat ada yang menyebut baliamau kasai ini dengan petang megang,balimau,namun intinya tetap sama yaitu mandi di aliran sungai dengan campuran limau(jeruk)dan rempah(lulur)pewangi tubuh.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat Riau,mengiringi acara mandi balimau kasai,mereka juga melakukan silaturahim ke tempat sanak saudara ataupun kepada orang yang di tuakan,untuk sekedar memohon maaf atas segala kesalahan dan mohon nasihat agar bisa menjalani puasa ramadhan dengan baik.
Tentu ini adalah tradisi menyambut ramadhan yang bernilai positif.mandi balimau kasih harus tetap di lestarikan kelangsunganya,dan sekaligus harus di jaga kesakralanya.agar tradisi yang bersanding dengan ajaran agama ini tetap sesuai dengan tuntunan dan pedoman syariat islam.
Semoga tradisi mandi balimau kasai ini tetap lestari,dan bersih dari hura hura ataupun kepentingan dunia semata yang kadang kadang ikut mendompleng acara sakral ini.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H