Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Alhamdulillah, Ramadan 01 Vs Ramadan 02 Tidak Terjadi

6 Mei 2019   13:22 Diperbarui: 6 Mei 2019   13:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan sejatinya adalah bulan tempat kita mengkoreksi,melatih,menata hati dan iman agar mampu menjadi manusia yang unggul di segala bidang kehidupan,terutama akhlak dan ketaqwaan

Dan ramadhan tahun 2019 ini berbarengan pula dengan pelaksanaan pilpres dan pileg yang sekarang sedang memasuki tahap rekafitulasi perolehan suara oleh KPU.Sungguh ramadhan yang sepesial untuk masyarakat muslim di Indonesia

Ramadhan 01 vs ramadhan 02

politik itu seni memainkan kesempatan menjadi peluang untuk berkuasa,semua hal di peralat hanya demi ambisi berkuasa.ada ulama 01-02,emak emak 01-02 bahkan agama yang muliapun ikut di seret seret demi meraih suara.

Semula saya khawatir bila penetapan awal ramadhan yang di tetapkan pemerintah akan berbeda dengan yang di tetapkan oleh beberapa ormas agama islam di Indonesia.walaupun perbedaan tanggal awal ramadhan rasa rasanya bukan barang asing lagi bagi masyarakat muslim di indonesia,tapi karena ramadhan tahun ini hampir berbarengan dengan pelaksanaan tahapan pilpres dan pileg,perbedaan dalam hal apapun berfotensi dimanifulasi

Apalagi selama musim kampanye,bahkan setelah hari pencoblosan di lakukan,perang pernyataan tentang siapa yang paling islam,paling di dukung ulama,partai syetan vs partai ALLAH,di curangi dan mencurangj,begitu merasuki alam pikiran bangsa ini khususnya ummat islam

Bahkan seandainya penetapaan awal ramadhan berbeda beda antara pemerintah dengan ormas islam,itu bisa di goreng dengan bumbu politik menjadi isu yang sengaja di hembuskan oleh oknum oknum politikus yang hanya mementingkan ambisi pribadi.

Tapi Alhamdulillah,ALLAH yang maha mengetahui memberi rahmat dan kasihsayangnya kepada bangsa ini dengan memberi ilham dan hidayah kepada  para ulama,cerdik pandai,pemerintah dan segenap pemuka agama islam untu bersatu memutuskan secara bulat mengenai awal ramadhan

Ramadhan pemersatu komponen bangsa

coba kita lihat tanggapan yang menyejukan dari para tokoh negeri ini.

Tanggapan tentang ramadhan oleh Jokowi sumber : twitter/@jokowi
Tanggapan tentang ramadhan oleh Jokowi sumber : twitter/@jokowi

Tampak bahwa para pemimpin kita ingin ada persatuan kembali pasca pilpres,perseteruan antar anak bangsa yang sejatinya adalah karena niat ingin ikut membangun  bangsa ini lebih baik lagi.perpecahan pasti melemahkan,perbedaan politik tidak harus di sikapi dengan permusuhan.

Ucapan selamat ramadan dari Prabowo.sumber : instagram/@prabowo
Ucapan selamat ramadan dari Prabowo.sumber : instagram/@prabowo

Bila berkaca dari pernyataan kedua tokoh bangsa di atas,momen ramadhan bisa menjadi kesempatan bagi seluruh komponen komponen bangsa untuk kembali menyatukan hati,tekat,semangat,agar bisa bahu membahu membangun negeri tercinta ini,dengan mengikis segalah perbedaan yang ada.

Kepada seluruh kekuatan bangsa,kepada siapapun juga yang mencintai dan mengagungkan ramadhan sebagai tanda iman dan taqwa kepada ALLAH,mari kita hilangkan ego pribadi demi kejayaan bangsa ini.jangan biarkan ramadhan lewat begitu saja tanpa kita maknai sebagai anugerah istimewah dari yang maha kuasa.

ya ALLAH jadikanlah ramadhan tahun ini sebagai bagian dari rahmatmu,yang mampu menyentuh dan melembutkan hati hati angkuh para pembesar negeri ini.

Berilah bangsa ini ramadhan yang menyejukan,meniupkan angin kelembutan dan keindahan di setiap jiwa kami bangsa Indonesia

    salam kang marakara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun