Tidak ada yang tidak mungkin di politik.sesungguhnya politik itu cair,senantiasa mencari celah untuk mengalir.ujungnya adalah kekuasaan.
Begitulah dunia politik.cair dan senantiasa mengalir mencari celah untuk berbagi kekuasaan.kemarin musuh,hari ini bisa jadi kawan.hari ini kawan,besok sudah gontok gontokan.benar benar cair hingga warna ideologi sudah tak tampak lagi.yang ada adalah kepentingan.
Pasca rilis hasil quick count beberapa lembaga survei yang memenangkan pasangan 01 Jokowi-Maruf Amin,politik yang mulai mencair di tingkat elit mulai terasa.coba kita lihat saat klaim kemenangan sepihak yang di lakukan kubu Prabowo,tidak semua elit pendukung hadir menyaksikan.
Apakah ini kebetulan? Ini politik bung,tidak ada yang kebetulan.semuanya adalah bagian dari strategi masing masing elit dalam memandang situasi politik terkini.ada pertimbangan untung dan rugi melakuakan suatu tindakan politik.dan tampaknya sebahagian elit mulai realitis memandang peluang ke depan.
pertemuan Jokowi-zulkifli hasan
sekali lagi saya tekankan,tidak ada yang kebetulan dalam dunia politik.pertemuan antara Jokowi dan ketua umum PAN Â meskipun oleh sebahagian kalangan di katakan sebagai pertemuan biasa antara pejabat negara,tapi jangan lupa mereka itu adalah makhluk politik,di suasana politik,dengan segala macam dinamika politik pasca hari pencoblosan.
Saya malah lebih cocok dengan pandangan waketum PAN,yang juga walikota Bogor,Bima Arya.beliau mengatakan bahwa "komunikasi antara Jokowi dengan Zulkifli hasan selama ini baik baik saja,pasti ada arah kedepan".pernyataan jujur dari Bima Arya yang bisa jadi indikasi adanya politik yang terus mencair.
Tentu kita masih ingat dengan pilpres 2014 silam,ketika Jokowi mememperoleh kemenangan.bagaimanapun di coba oleh Prabowo untuk mempertahankan koalisi pasca kekalahan di pilpres,akhirnya kubu Prabowo pecah di tinggalkan Golkar dan PAN yang menyeberang ke kubu Jokowi.apakah hal yang demikian akan terjadi lagi di pilpres 2019 ini? Â tampaknya tanda tanda kearah sana mulai terjadi.
Maka kepada seluruh simpatisan dan pendukung di akar rumput,mengapa kita yang tidak kebagian apa apa masih saja "beku" melihat kenyataan,para elit yang kita jadikan panutan mulai ancang ancang mencari celah berbagi kekuasaan,dan kita rakyat kecil masih sibuk gontok gontokan.
Sudah saatnya kita mencairkan segalah perbedaan,biarkan mengalir seperti semula.kita hidup berdampingan tanpa sekat yang memisahkan.semoga jayalah Indonesia.