Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Selamat Ulang Tahun ke-75, Pak Amien Rais

28 April 2019   20:13 Diperbarui: 28 April 2019   20:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien rais berpidato saat reformasi.foto: reuters

Siapa yang tidak kenal dengan tokoh yang satu ini, Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais, atau lebih ngetop dengan panggilan Amien Rais adalah tokoh yang paling penuh warna perjalanan politiknya.

Bekas ketua umum pimpinan pusat Muhammadyah ini memang bukan orang sembarangan. Bukan hanya bekal gelar profesor politik yang ia sandang, tapi sepak terjangnya di blantika politik Indonesia memang penuh dengan cerita tersendiri.

Reformasi
Tidak bisa dipungkiri bila reformasi 1998-1999 yang terjadi di indonesia telah mengorbitkan pria kelahiran surakarta (26 april 1944) ini menjadi salah seorang tokoh politik yang mumpuni dan di perhitungkan.keberanianya mengkritik penyelewengan kekuasaan orde baru saat itu,menjadikan Amien rais bak tokoh pahlawan yang di kirim tuhan kepada bangsa Indonesia.

Amien rais berpidato saat reformasi.foto: reuters
Amien rais berpidato saat reformasi.foto: reuters
Pergulatanya dengan politik semakin intim ketika Amien rais bersama dengan tokoh tokoh lainya mendirikan partai amanah nasional(PAN).partai yang mengedepankan keterbukaan,cara cara demokrasi yang beradab ini cepat meraih simpati publik kala itu.

Pokoknya pada masa awal awal reformasi,nama Amien rais adalah simbol keberanian,kejujuran,kebenaran,dan persatuan.bahkan saking kagumnya saya saat itu,saya sempat hendak menamai anak saya yang lahir tepat pada saat beliau memimpin ribuan demontran melawan soeharto dengan nama Amien rais.tapi ternyata Allah menunjuki sesuatu, yang akhirnya saya ganti dengan nama Muhammad Lopa.(mengenang Baharuddin Lopa,orang jujur yang saya kagumi)

Amien Rais sekarang

Amien rais di usia 75 tahun.foto : Sigit kurniawan/antara foto
Amien rais di usia 75 tahun.foto : Sigit kurniawan/antara foto
Saya tidak menyesali bahkan mensyukuri tidak menamai anak lelaki saya dengan nama Amien Rais.mungkin ini bentuk kekecewaan saya pribadi terhadap ucapan,tindakan beliau yang makin hari makin jauh dari level seorang Amien Rais yang di juluki "bapak reformasi"ini.semakin tua usia,semakin bergaul dengan politik begitu lama,ternyata merubah karakter Amien rais.

Keberanianya mengkritik siapa saja tidak di barengi dengan sikap seorang negarawan yang seharusnya sudah pantas menjadi "guru" bangsa.terkesan kritiknya sekarang lebih di dasari kebencian pribadi dan golongan di banding dengan niat ingin memperbaiki kerusakan.

Ucapan people fower,presiden bebek lumpuh,adalah sedikit lontaran dari Amien rais yang terasa tidak pantas secara adab dan ber etika,apalagi bila memandang usia dan jabatan beliau sebelumnya yang mantan ketua umum pimpinan pusat muhammadiyah,mantan ketua MPR,belum lagi bila di kaitkan dengan gelar profesor yang di sandangnya.

Semoga di usianya yang menginjak 75 tahun ini,bapak Amien Rais bisa menghisab diri sejauh mana ucapan dan tindakanya bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara ini.walaupun simpati sudah hilang dari dalam hati,tetapi sebagai orang yang beragama,saya tetap akan mendoakan semoga bapak Amien rais di lindungi ALLAH dari segalah tipu dunia,di beri kesehatan dan kebijaksanaan di setiap ucapan dan perbuatan

Bukan tubuh renta yang termakan usia,atau gigi ompong kulit keriput yang ku takuti.tapi timbunan dosa dan kesalahan yang belum sempat ku perbaiki yang selalu menghantui.

      salam kang marakara

catatan: artikel ini saya tulis tanggal 26 april 2019.tapi karena sedang berada jauh di hutan,baru hari ini saya tayangkan.

#mohon maaf kepada pak Amien Rais karena terlewat memberi selamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun