Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kayu Bakar

11 April 2019   20:45 Diperbarui: 11 April 2019   20:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku letakan seikat besar kayu bakar di pundaku,biarkan ia bergelayut manja di hatiku,jangan kau ganggu waktu santaiku,ranting ranting kering berbisik di jiwaku

Kau takkan pernah mampu menghirup rasa syurgaku,aroma getah damar kurang ajar menyeruak lewat hidungku,hem..aroma itu

Onggokan kayu bakar mengajariku banyak ilmu,bersikap tenang tatkala derajatmu di atas kepalaku,tetap tawakal kala di campakan kedalam tungku,ikhlas katamu

Kayu bakar meninggikan derajat wanita  wanita tangguh,tak pernah rapuh walau sekejap masa kan tercipta jadi abu.bahkan abupun tetap mampu jadi batu.

Bagan batu 11 april 2019

Nb : untuk para wanita tangguh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun